Powered By Blogger

Rabu, 14 Mei 2014

otak

Otak

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Otak
Brain animated color nevit.gif
Bentuk animasi dari otak manusia
Chimp Brain in a jar.jpg
Otak simpanse yang diletakkan dalam sebuah tabung kaca
Otak (bahasa Inggris: encephalon) adalah pusat sistem saraf (bahasa Inggris: central nervous system, CNS) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.
Otak manusia [1] adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusia. Oleh karena itu terdapat kaitan erat antara otak dan pemikiran. Otak dan sel saraf didalamnya dipercayai dapat memengaruhi kognisi manusia. Pengetahuan mengenai otak memengaruhi perkembangan psikologi kognitif. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi. ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya.
Otak terbentuk dari dua jenis sel: glia dan neuron. Glia berfungsi untuk menunjang dan melindungi neuron, sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrik yang di kenal sebagai potensi aksi. Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter ini dikirimkan pada celah yang dikenal sebagai sinapsis. Avertebrata seperti serangga mungkin mempunyai jutaan neuron pada otaknya, vertebrata besar bisa mempunyai hingga seratus miliar neuron.
Neuron otak mengandung dua jenis asam lemak PUFA (bahasa Inggris: polyunsaturated fatty acids), yaitu asam arakidonat (AA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA) yang terletak pada posisi sn2 dari molekul fosfogliserida dalam membran sel neuron.[2] PUFA dapat terlepas dari fosfogliserida oleh stimulasi fosfolipase PLA-2. Molekul AA yang terlepas akan diproses oleh enzim siklo oksigenase menjadi prostaglandin dan tromboksana, atau diproses oleh enzim 5-lipo oksigenase menjadi lipoksin. Baik AA maupun DHA dapat diproses oleh enzim lipo oksigenase guna membentuk senyawa turunan hidroksi dan leukotriena.

Bagian otak manusia

Pada anatomi otak vertebrata, otak depan (bahasa Inggris: prosencephalon, forebrain) adalah bagian atas dari otak. Pada tahap perkembangan sistem saraf pusat (bahasa Inggris: five-vesicle stage), otak depan berkembang dan memisahkan diri menjadi otak besar dan diensefalon. Jika pada masa embrio, otak depan mengalami hambatan untuk berkembang menjadi kedua lobus ini, maka akan terjadi suatu kondisi yang disebut holoprosensefali (bahasa Inggris: holoprosencephaly).

Otak besar

Otak besar (bahasa Inggris: telencephalon, cerebrum) adalah bagian depan yang paling menonjol dari otak depan. Otak besar terdiri dari dua belahan, yaitu belahan kiri dan kanan. Setiap belahan mengatur dan melayani tubuh yang berlawanan, belahan kiri mengatur tubuh bagian kanan dan sebaliknya. Jika otak belahan kiri mengalami gangguan maka tubuh bagian kanan akan mengalami gangguan, bahkan kelumpuhan. Tiap belahan otak depan terbagi menjadi empat lobus yaitu frontal, pariental, okspital, dan temporal. Antara lobus frontal dan lobus pariental dipisahkan oleh sulkus sentralis atau celah Rolando.
Istilah telencephalon mengacu pada struktur embrio yang kemudian berkembang menjadi cerebrum:

Korteks otak besar

Korteks otak besar (bahasa Inggris: cerebral cortex, grey matter) merupakan lapisan tipis berwarna abu-abu yang terdiri dari 15 - 33 miliar neuron yang masing-masing tersambung ke sekitar 10.000 sinapsis, satu milimeter kubik terdapat kurang lebih satu miliar sinapsis. Komunikasi yang terjadi antar neuron dalam bentuk deret panjang pulsa sinyal yang disebut potensial aksi dimungkinkan melalui fiber protoplamik yang disebut akson yang dapat dikirimkan hingga ke bagian jauh dari otak atau tubuh untuk menemukan reseptor sel tertentu.
Terdapat enam lapisan korteks, neokorteks/isokorteks, arcikorteks, paleokorteks, allokorteks yang berlipat-lipat sehingga permukaannya menjadi lebih luas dengan ketebalan 2 hingga 4 mm. Lapisan korteks terdapat berbagai macam pusat saraf yang mengendalikan ingatan, perhatian, persepsi, pertimbangan, bahasa dan kesadaran.

Ganglia dasar

Ganglia dasar (bahasa Inggris: basal ganglia, white matter) merupakan lapisan yang berwarna putih. Lapisan dalam banyak mengandung serabut saraf, yaitu Dendrit dan Neurit
Otak besar merupakan pusat saraf utama, karena memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengaturan semua aktivitas tubuh, khususnya berkaitan dengan kepandaian (inteligensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.
Secara terperinci, aktivitas tersebut dikendalikan pada daerah yang berbeda.
  • Di depan celah tengah (sulkus sentralis) terdapat daerah motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar. Bagian paling bawah pada korteks motor tersebut mempunyai hubungan dengan kemampuan bicara.
  • Daerah Anterior pada lobus frontalis berhubungan dengan kemampuan berpikir.
  • Di belakang (Posterior) sulkus entralis merupakan daerah sensori. Pada daerah ini berbagai sifat perasaan dirasakan kemudian ditafsirkan.
  • Daerah pendengaran (auditori) terletak pada lobus temporal. Di daerah ini, kesan atau suara diterima dan diinterpretasikan.
  • Daerah visual (penglihatan) terletak pada ujung lobus oksipital yang menerima bayangan dan selanjutnya bayangan itu ditafsirkan. Adapun pusat pengecapan dan pembau terletak di lobus temporal bagian ujung anterior.

Diensefalon

Diensefalon (bahasa Inggris: diencephalon, interbrain) adalah bagian otak yang terdiri dari:
  • mid-diencephalic territory
    • pretalamus / ventral talamus / subtalamus, terletak di bawah kelenjar hipotalamus. Nuklei berupa zona incerta, thalamic reticular nucleus, dan fields of Forel. Pretalamus terpola sinyal SHH (bahasa Inggris: sonic hedgehog homolog) dari ZLI dan setelah itu membuat koneksi yang berbeda-beda ke striatum (caudate nucleus dan putamen) dalam otak depan, ke talamus (gugus medial dan lateral nucleus) dalam otak kecil, dan ke red nucleus dan substantia nigra dalam otak tengah. Pretalamus ditengarai mempunyai andil dalam pengendalian pola konsumsi termasuk defecation dan copulation.
    • zona limitan intratalamika (bahasa Inggris: zona limitans intrathalamica, ZLI) yang berfungsi sebagai pusat sinyal layaknya cerebrum dan sebagai pembatas antara talamus dan pretalamus.
    • talamus / dorsal talamus yang berfungsi antara lain menghubungkan komunikasi antar belahan otak besar.
  • hipotalamus, merupakan pusat pengendalian waktu biologis, suhu tubuh dan sekresi hormon dan fungsi biologis lain. Hipotalamus terletak di dasar otak depan.
  • epitalamus
  • pretektum

Otak tengah

Otak tengah (bahasa Inggris: mesencephalon) adalah bagian otak yang mempunyai struktur:
  • tektum, terdiri dari 2 pasang colliculi yang disebut corpora quadrigemina:
    • inferior colliculi, terlibat pada proses pendengaran. Sinyal yang diterima dari berbagai nukleus batang otak diproyeksikan menuju bagian dari talamus yang disebut medial geniculate nucleus untuk diteruskan menuju korteks pendengaran primer (bahasa Inggris: primary auditory cortex).
    • superior colliculi, berperan sebagai awal proses visual dan pengendalian gerakan mata
  • cerebral peduncle

Otak belakang

Otak belakang (bahasa Inggris: myelencephalon, metencephalon, rhombencephalon) meliputi jembatan Varol (bahasa Inggris: pons, pons Varolii), sumsum lanjutan (bahasa Inggris: medulla oblongata), dan otak kecil (bahasa Inggris: cerebellum). Ketiga bagian ini membentuk batang otak (bahasa Inggris: brainstem).
  • Jembatan Varol berisi serabut saraf yang menghubungkan lobus kiri dan kanan otak kecil, serta menghubungkan otak kecil dengan korteks otak besar.

Otak Kecil

Otak kecil (bahasa Inggris: cerebellum) merupakan bagian terbesar otak belakang. Otak kecil ini terletak di bawah lobus oksipital serebrum. Otak kecil terdiri atas dua belahan dan permukaanya berlekuk-lekuk. Fungsi otak kecil adalah untuk mengatur sikap atau posisi tubuh, keseimbangan dan koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar. Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak terkoordinasi.

laporan jaringan kulit hewan



I  PENDAHULUAN

  
1.1  Latar Belakang

Kata ini berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti "penutup". Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kulit merupakan salah satu bagian dari makhluk hidup yang dapat dimanfatkan sebagai produk kerajian dan sebagai bahan pangan. Kulit yang biasa digunakan diperoleh dari hewan-hewan ternak seperti domba, sapi, dan kambing. Kulit hewan merupakan bahan mentah kulit samak, berupa tenunan dari tubuh hewan yang terbentuk dais el-sel hidup (Fidzanatin 2012: 1). 

Penting bagi kita untuk memiliki pengetahuan dasar yang cukup tentang struktur dan fungsi yang normal dari suatu organ sebelum bisa memahami struktur dan fungsi yang abnormal. Selain berfungsi sebagai organ panca indera, jaringan kulit juga berfungsi sebagai pelindung tubuh, memelihara panas tubuh, dan memelihara penguapan. Secara garis besar, lapisan kulit dibagi menajdi dua bagain yaitu kulit luar (epidermis) dan kulit bagain dalam (dermis). Saat tubuh manusia mengalami penuaan, beberazpa bagian juga mengalami penurunan fungsi berupa pertumbuhan epidermis lambat,  sel fibroblas pada lapisan dermis yang mati tidak ada ganti, kolagen menjadi lebih tipis, produksi kelenjar keringat dan kelenjar minyak menurun,dan berkurangnya lemak (Graham-Brown 2005: 3).

Kulit merupakan bagian tubuh yang paling utama yang perlu diperhatikan. Kulit merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian tubuh, membungkus daging dan organ-organ yang ada di dalamnya. Luas kulit pada manusia rata-rata + 2 meter persegi dengan berat 10 kg jika ditimbang dengan lemaknya atau 4 kg jika tanpa lemak atau beratnya sekitar 16 % dari berat badan seseorang. Kita perlu memberikan perhatian khusus dalam perawatan kulit karena kita hidup di negara yang beriklim tropis yang selalu berudara panas, dan kulit merupakan pertahanan pertama terhadap lingkungan sekitar kita, juga kulit kita paling banyak diganggu oleh sengatan sinar matahari dan kotoran keringat badan (Beo Agustian 2012: 1).

Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga homeostasis tubuh. Fungsi-fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi fungsi proteksi (perlindungan), absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), dan pembentukan vitamin D Epidermis, lapisan kulit paling luar yang terdiri atas dari lima lapisan, yaitu: Stratum Korneum, lapisan kulit di mana kondisi sel-sel penyusunnya sudah mati, tidak mempunyai inti sel (inti selnya juga sudah mati), dan mengandung zat keratin (Dermatix Ultra 2014:1).

1.2  Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mengetaui struktur dan perkembangan jaringan kulit pada hewan.

II  TINJAUAN PUSTAKA

  
Stratum lusidum, pada lapisan ini jaringan penyusun terdiri atas sel-sel berbentuk pipih. Sel-sel penyusun lapisan ini sudah banyak yang kehilangan inti. Butir-butir sel menjadi jernih dan tembus cahaya. Stratum lusidum hanya dapat ditemukan pada telapak tangan dan telapak kaki. Stratum Granulosum, terdiri atas sel-sel pipih, sebagaimana sel penyusun stratum lusidum. Namun, pada lapisan granulosum, inti sel penyusun masih hidup. Di dalam sitoplasma dapat dilihat adanya butir-butir yang dinamakan keratohialin. Stratum Spinosum/Stratum Akantosum, merupakan lapisan kulit penyusun epidermis yang jaringannya paling tebal. Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan yang akan menggantikan sel-sel di atasnya dan lapisan ini terdiri atas sel-sel induk (Beo Agustian 2012: 1).

Dermis, lapisan di mana lapisan sebelah dalamnya terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak. Dermis terdiri atas dua lapisan, yaitu: Stratum retikularis, lapisan bagian bawah. Pars Papilare yaitu bagian yang menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah. Pars Retikulare yaitu bagian bawah yang menonjol ke subkutan. Terdiri dari serabut penunjang seperti kolagen, elastin, dan retikulin. Dasar (matriks) lapisan ini terdiri dari cairan kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat, dibagian ini terdapat pula fibroblas. Kolagen muda bersifat elastin, seiring bertambahnya usia, menjadi kurang larut dan makin stabil. Serabut elastin biasanya bergelombang, berbentuk amorf, dan mudah mengembang serta lebih elastis (Firman Koga 2014: 1).

Kulit tidak bisa menyerap air, tapi bisa menyerap material larut-lipid seperti vitamin A, D, E, dan K, obat-obatan tertentu, oksigen dan karbon dioksida. Permeabilitas kulit terhadap oksigen, karbondioksida dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi. Selain itu beberapa material toksik dapat diserap seperti aseton, CCl4, dan merkuri. Beberapa obat juga dirancang untuk larut lemak, seperti kortison, Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban, metabolisme dan jenis vehikulum. Penyerapan dapat berlangsung melalui celah antarsel atau melalui muara saluran kelenjar tetapi lebih banyak yang melalui sel-sel epidermis daripada yang melalui muara kelenjar (Dermatix Ultra 2014: 1).

Kulit memiliki lapisan kulit yang berfungsi sebagai pelindung tubuh dari tiap bagian lapisan kulit terdalam sampai luar, seperti : Sel Keratin berfungsi melindungi kulit dari mikroba, abrasi (gesekan), panas, dan zat kimia. Keratin merupakan struktur yang keras, kaku, dan tersusun rapi dan erat seperti batu bata di permukaan kulit. Lipid yang dilepaskan mencegah evaporasi airdari permukaan kulit dan dehidrasi, selain itu juga mencegah masuknya air dari lingkungan luar tubuh melalui kulit. Pigmen melanin yang berfungsi untuk melindungi kulit efek dari sinar UV yang berbahaya. Pada stratum basal, sel-sel melanosit melepaskan pigmen melanin ke sel-sel di sekitarnya. Pigmen ini bertugas melindungi materi genetik dari sinar matahari, sehingga materi genetik dapat tersimpan dengan baik (Firman Koga 2014: 1).

Kulit juga berfungsi sebagai tempat pembuangan suatu cairan yang keluar dari dalam tubuh beruoa keringat dengan perantara 2 kelenjar keringat yang dimiliki, yakni kelenjar sebasea dan kelenjar keringat: Kelenjar sebasea merupakan kelenjar yang melekat pada folikel rambut dan melepaskan lipid yang dikenal sebagai sebum menuju lumen. Sebum dikeluarkan ketika muskulus arektor pili berkontraksi menekan kelenjar sebasea sehingga sebum dikeluarkan ke folikel rambut lalu ke permukaan kulit. Sebum tersebut merupakan campuran dari trigliserida, kolesterol, protein, dan elektrolig. Sebum berfungsi menghambat pertumbuhan bakteri, melumasi dan memproteksi keratin (Firman Koga 2014: 1).

Kelenjar keringat selain mengeluarkan air dan panas, keringat juga merupakan sarana untuk mengekskresikan garam, karbondioksida, dan dua molekul organik hasil pemecahan protein yaitu amoniak dan urea.Kelenjar keringat apokrin terdapat di daerah aksila, payudara dan pubis, serta aktif pada usia pubertas dan menghasilkan keringat yang kental, banyak dan bau yang khas. Kelenjar keringat apokrin bekerja ketika ada sinyal dari sistem syaraf dan hormon sehingga sel-sel mioepitel yang ada di sekeliling kelenjar berkontraksi dan menekan kelenjar keringat apokrin. Akibatnya kelenjar keringat apokrin melepaskan sekretnya (keringat) ke folikel rambut lalu ke permukaan luar. (Dermatix Ultra 2014: 1).

Fungsi dari kelenjar keringat merokrin adalah mengatur temperatur permukaan, mengekskresikan air dan elektrolit serta melindungi dari agen asing dengan cara mempersulit perlekatan agen asing dan menghasilkan dermicidin, sebuah peptida kecil dengan sifat antibiotik. Kulit mengandung ujung-ujung syaraf sensorik di dermis dan subkutis. Terhadap rangsangan panas diperankan oleh badan-badan Ruffini di dermis dan subkutis. Terhadap dingin diperankan oleh badan-badan Krause yang terletak di dermis, badan taktil Meissner terletak di papila dermis berperan terhadap rabaan, demikian pula badan Merkel Ranvier yang terletak di epidermis. Sedangkan terhadap tekanan diperankan oleh badan Paccini di epidermis (Firman Koga 2014: 1).

Kulit berkontribusi terhadap pengaturan suhu tubuh (termoregulasi) melalui dua cara: pengeluaran keringat dan menyesuaikan aliran darah di pembuluh kapiler. Pada saat suhu tinggi, tubuh akan mengeluarkan keringat dalam jumlah banyak serta memperlebar pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga panas akan terbawa keluar dari tubuh. Sebaliknya, pada saat suhu rendah, tubuh akan mengeluarkan lebih sedikit keringat dan mempersempit pembuluh darah (vasokonstriksi) sehingga mengurangi pengeluaran panas oleh tubuh. Sintesis vitamin D dilakukan dengan mengaktivasi prekursor 7 dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar ultraviolet (Dermatix Ultra 2014: 1).

III  METODOLOGI PRAKTIKUM

  
3.1  Waktu dan Tempat

            Pratikum kali ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 6 Maret 2014 di laboratorium zoology jurusan biologi fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas sriwijaya.

3.2  Alat dan Bahan

            Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain : kertas catatan, mikroskop dan alat-alat tulis. Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah mencit (Mus musculus) dan kaki/cakar ayam (Gallus galus).

3.3  Cara Kerja

Membawa mikroskop dengan dua tangan, satu di bawah kaki mikroskop dan yang satu lagi memegang lengan mikroskop. Putar revolver sampai terdengar bunyi klik, agar lensa okuler dengan perbesaran lemah tepat berada di tengah meja benda/dibawah lensa objektif. Pasanglah preparat yang akan dilihat pada meja objek dengan posisi yang mantap. Nyalakan lampu mikroskop dan aturlah sedemikian rupa sehingga jumlah sinar yang masuk semaksimal mungkin. Putarlah knop makromer sehingga teropong terangkat/lensa objektif (kira-kira 5 mm) dari meja benda/objek preparat atau turunkan meja bendanya jika makromernya pada meja benda. Bukalah diafragma sampai maksimum.

Mencondongkan posisi tabung, cukup lakukan dengan memutar engsel penggerak sebagai titik putar. Menegakkan kembali setelah selesai. Mengusahakan agar lensa objektif lemah (4x atau 10x) berada pada satu poros di bawah lensa okuler. Mengatur kedudukan tabung sedemikian rupa sehingga ujung lensa objektif lemah berjarak ± 1 cm dari atas meja benda. Mengatur kedudukan penjepit sediaan dengan rapid an cermat pada posisi tegak agar debu tidak banyak menempel. Membersihkan lensa atau bagian lainnya dengan kain lap yang bersih dari bahan halus (flannel) setiap akan menggunakan dan setelah menggunakan mikroskop (penuntun pratikum biologi umum, 2013).

IV  DATA HASIL PENGAMATAN


            Dari pratikum kali ini didapatkan hasil sebagai berikut :
a.      kulit mus musculus
Klasifikasi :
Kingdom         : Animalia
filum                : Chordata
Kelas               : Mammalia
Ordo                : Rodentia
Famili              : Muridae
Genus              : Mus
Spesies            : Mus musculus
Keterangan :
1 . Jaringan epitel
2 . Ujung saraf
Deskripsi         :
            Pada pratikum, dapat diketahui bahwa kulit mus musculus mempunyai 2 lapisan yaitu kulit luar (Epidermis) dan kulit dalamnya (Dermis). Sedangkan berdasarkan Wikipedia (2014) Sel-sel terluar dari lapisan epidermis ini sering terkelupas; epidermis bagian paling dalam sering membelah dan sel anakannya terdorong ke atas (ke arah luar). Bagian tengah, dermis, memiliki ketebalan 15-40 kali dibanding epidermis.
b.      kulit luar ceker ayam (Gallus gallus)


Klasifikasi :
Kingdom         : Animalia
filum                : Chordata
Kelas               : Aves
Ordo                : Galliformes
Famili              : Phasianidae
Genus              : Gallus
Spesies            : Gallus gallus
Keterangan :
1 . epidermis
2 . lapisan tanduk
3.  sekat penghubung
Deskripsi         :
Berdasarkan pratikum lapisan kulit luar ceker ayam agak keras jika dibandingkan dengan kulit dalamnya. Berdasarkan pendapat Cahyadi (2013) secara garis besar kulit ayam sama dengan mamalia, terdiri dari epidermis dan korium. Lapisan epidermis agak tipis terdiri  dari beberapa lapis sel. Stratum corneum jelas, papil tidak tampak. Korium terdiri dari dua bagian, bagian superfisial jalinan  serabut kolagen  lembut  dan bagian profundal lebih kasar.



c.       ceker ayam (Gallus gallus)

Klasifikasi :
Kingdom         : Animalia
filum                : Chordata
Kelas               : Aves
Ordo                : Gallifoermes
Famili              : Phasianidae
Genus              : Gallus
Spesies            : Gallus gallus
Keterangan :
1 . Kulit ceker epidermis
2 . kuku
3. tulang kaki
4. lapisan kulit dermis
5.selaput antar kaki
Deskripsi         :
            Berdasarkan pengamatan didapat bahwa kulit dari ceker ayam berbentuk sperti sisik. Berdasarkan pendapat Genneser (1997) lapisan epidermis mempunyai fungsi bagi setiap bentuk penyusunannya. Karena epidermis kaki ayam ini dapat melindungi jaringan kulit yang dibawahnya, dan karena ayam sering mencari makanan ditanah makanya epidermis ayam ini lebih tebal untuk melindungi.


V  KESIMPULAN


Dari hasil pengamatan yang dilakukan didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.  Kulit terdiri dari tiga lapisan utama, yaitu epidermis,dermis, dan hipodermis.
2.Terdapat tiga kelenjar yang terdapat pada jaringan kulit, yaitu kelenjar keringat, kelenjar minyak, dan kelenjar adiposa.
3.  Fungsi kulit adalah melindungi organ-organ dalam tubuh, sebagai alat ekskresi, berfungsi dalam penyerapan, menjaga suhu tubuh, dan menyempurnakan bentuk tubuh.
4. Kelenjar lemak atau adiposa berfungsi untuk resistansi terhadap air yang akan masuk ke dalam tubuh melalui kulit.
5. Kelenjar keringat berfungsi sebagai alat ekskresi yang mengeluarkan keringat untuk menjaga suhu tubuh.
6. Kelenjar minyak berfungsi untuk mengsekresi minyak agar menjaga kelembaban kulit.




DAFTAR PUSTAKA
Agustin, beo.2012. pengertian kulit. http://beoagustin42kulit.blogspot.html
Campbell, Neil A., Reece, Jane B., dan Mitchell, Lawrence G. 2004. Biologi. Edisi kelima. Erlangga, Jakarta. Halaman 8
FK. 2012.anatomi dan fisiologi kulit http://catatanmahasiswafk.blogspot.html
Koga, Friman. 2011. Kulit. http://starfish7-koga.blogspot.com
Ultra, dermatix.2014.kulit. http://www.dermatixultra.org