Powered By Blogger

Rabu, 14 Mei 2014

laporan jaringan epitel hewan



I  PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Semua kehidupan ditandai dengan tingkat organisasi yang berhirarki. Sel menempati tempat khusus dalam hirarki kehidupan karena merupakan tingkat organisasi terendah yang dapat hidup mandiri sebagai suatu organisme. Protista, misalnya, memiliki organel terspesialisasi yang melakukan pekerjaan tertentu, sehingga mereka dapat mencerna makanan, mendeteksi perubahan lingkungan mengekskresikan hasil buangan, dan bereproduksi, semuanya didalam sebuah sel tunggal. Protista  menggambarkan tingkat organisasi seluler, tingkat yang paling sederhana yang mungkin dicapai oleh suatu organisme. Organisme multiseluler, termasuk hewan, memiliki sel-sel khusus yang mengelompok membentuk jaringan, yang merupakan tingkat struktur dan fungsi yang lebih tinggi   (Campbell 2004: 5).
Hewan atau disebut juga dengan binatang adalah kelompok organisme yang diklasifikasikan dalam kerajaan Animalia atau metazoa, adalah salah satu dari berbagai makhluk hidup di bumi. Sebutan lainnya adalah fauna dan margasatwa (atau satwa saja). Hewan dalam pengertian sistematika modern mencakup hanya kelompok bersel banyak (multiselular) dan terorganisasi dalam fungsi-fungsi yang berbeda (jaringan), sehingga kelompok ini disebut juga histozoa. Semua binatang heterotrof, artinya tidak membuat energi sendiri, tetapi harus mengambil dari lingkungan sekitarnya (Muhammad Risal 2011: 1).
 Jaringan tumbuhan relatif lebih homogen daripada jaringan hewan. Tumbuhan tidak memiliki kemampuan lokomosi (berpindah)/bergerak secara aktif sebagaimana hewan. Meskipun demikian, banyak sel-sel baru terbentuk untuk berbagai jaringan sebagai kompensasi banyaknya sel-sel yang mati, yang menjadi pasif karena berperan sebagai sel-sel penyimpan cadangan energi (misalnya pada buah atau umbi) atau metabolit sekunder, dan untuk mengisi jaringan baru karena tumbuhan selalu bertambah massanya, khususnya bagi tumbuhan tahunan. Jaringan yang aktif memperbanyak diri dan tidak memiliki fungsi khusus disebut jaringan meristematik, sementara jaringan yang telah mantap dengan fungsinya disebut jaringan tetap/permanen (Anonim 2014: 1).
Jaringan merupakan kumpulan sel-sel dengan struktur dan fungsi yang sama. Jenis jaringan yang berbeda memiliki struktur berbeda yang sesuai dengan fungsinya. Suatu jaringan disatukan oleh suatu matriks ekstraseluler lengket yang melapisi sel-sel itu atau menenun mereka bersama-sama menjadi suatu anyaman serat. Sesungguhnya, istilah jaringan (tissue) berasal dari bahasa latin yang berarti “tenunan”. Pada sebagian besar hewan, kombinasi berbagai jaringan membentuk unit fungsional yang disebut organ, dan kumpulan organ yang bekerja bersama-sama akan membentuk system organ (Campbell 2004: 5).
1.2    Tujuan Praktikum
Mengetahui bentuk dan fungsi dari jaringan dasar hewan, berupa jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan syaraf, dan jaringan otot.

II  TINJAUAN PUSTAKA
Sel hewan memiliki organel yang khas, yaitu adanya sentriol yang berguna pada saat pembelahan sel. Adanya organel tersebut menjadi salah satu ciri yang membedakan antara hewan dan tumbuhan. Ciri-ciri lain dari sel hewan adalah sel hewan tidak memiliki dinding sel, memiliki vakuola berukuran kecil bahkan tidak ada, tidak memiliki plastida. Seperti pada tumbuhan, sel-sel hewan yang memiliki struktur dan fungsi yang sama akan membentuk suatu jaringan. Sebagian besar sel tersusun dari air dan komponen kimia utama, seperti protein, karbohidrat, lemak, dan asam nukleat. Sel tersusun dari dua lapis membran fosfolipid yang besifat selektif permeabel, yang berarti hanya molekul tertentu saja dapat masuk dan keluar sel (Anonim 2014: 1).
Permukaan bebas pada jaringan epitelium itu terpapar ke udara atau cairan, smentara sel-sel yang berada dibagian dasar rintangan itu melekat ke suatu membrane basala (basement membrane), suatu lempengan matriks ekstraseluler yang padat. (Istilah membrane dalam pengertian ini tidak mengacu pada suatu bilayer fosfolipid (phospholipid bilayer), seperti pada membrane plasma sebuah sel). Para ahli biologi sel menemukan bahwa membrane basal memiliki banyak fungsi yang berbeda, sperti membantu mengorganisasikan peristiwa-peristiwa yang berurutan dengan metabolisme sel, menyaring buangan dari darah di dalam ginjal, dan menyediakan jalur perpindahan sel-sel selama perkembangan (Campbell 2004: 5).
Jaringan epitel dibedakan berdasarkan bentuk dan jumlah lapisan sel penyusunnya, yaitu (1) epithelium satu lapis, epithel ini terdiri atas sel-sel berbentuk pipih, kubus, dan silindris (batang). Epithelium pipih selapis ditemukan antara lain pada lapisan endotel pembuluh darah. Epithelium bentuk kubus ditemukan pada kelenjar tyroid dan pembuluh darah. Epithel berbentuk silindris (batang) ditemukan pada lambung dan usus. (2) Epithelium berlapis banyak yang dibentuk oleh beberapa lapis sel yang berbentuk pipih, kuboid, atau silindris. Beberapa lapisan pada epitheliun ini dapat berubah menjadi sel-sel yang memanjang dan disebut epithelium transisional. Epitel transisional ditemukan pada kandung kemih (vesica urinaria) (Ipb 2014: 1).
Jaringan ikat mempunyai fungsi utama untuk mengikat dan menyokong jaringan lain. Berlawanan dengan jaringan epitelium yang sel-selnya terkemas rapat, jaringan ikat memiliki kumpulan sel-sel yang jarang, yang tersebar dalam suatu matriks ekstraseluler. Matriks tersebut umumnya terdiri atas suatu anyaman serat yang tertanam dalam suatu dasar (fondasi) yang seragam dan berupa cairan, seperti agar, atau padatan. Jaringan ikat longgar merupakan jaringan yang tersusun atas serat-serat yang longgar. Jaringan ikat longgar berfungsi memberi bentuk pada organ-organ dalam, serta menyokong dan menghubungkan komponen jaringan lain. Terdapat dua macam serabut (fiber) pada jaringan ikat longgar, yaitu serabut kolagen dan serabut elastin (Campbell 2004: 5).
Jaringan ikat berfungsi mengikat dan mendukung jaringan lainnya. Sebaliknya dari jaringan epitel, jaringan ikat memiliki kumpulan sel yang tipis dan renggang. Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan ikat dibagi menjadi jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat, jaringan lemak, jaringan tulang, dan jaringan darah. Jaringan Ikat Padat merupakan Jaringan yang tersusun atas serat-serat yang padat. Komponen utama jaringan ikat padat adalah serabut kolagen. Serabut kolagen tersebut bergabung membentuk bundel-bundel yang paralel. Jaringan ini dapat ditemukan pada tendon yang menghubungkan otot dengan tulang, serta ligamen yang menghubungkan antartulang melalui sendi (Muhammad Risal 2011: 1).
Jaringan lemak memiliki susunan menyerupai jaringan ikat longgar yang tersusun atas sel-sel lemak. Sel-sel lemak yang mengandung lemak tersebut di dalam matriks jaringan lemak. Setiap sel lemak berisi tetes lemak (fat droplet) yang mengisi hampir seluruh isi sel. Jaringan lemak dapat ditemukan di bawah kulit, ginjal, dan jantung. Fungsi jaringan lemak, antara lain sebagai cadangan makanan dan menjaga hilangnya panas secara berlebihan. Jaringan Tulang Jaringan tulang tersusun atas sel-sel yang terkumpul dalam matriks. Jaringan tulang dibagi menjadi dua, yaitu jaringan tulang rawan dan jaringan tulang keras. Jaringan tulang keras merupakan Jaringan yang tersusun atas sel-sel osteoblast. Sel-sel osteoblast terletak di dalam lacuna (Campbell 2004: 7).
 Jaringan Darah. Meskipun memiliki fungsi yang berbeda, darah masuk ke dalam pengelompokan jaringan ikat karena memiliki matriks ekstraselular. Matriks pada darah tersusun atas plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah terususun atas air, garam, dan berbagai protein. Di dalam plasma darah terletak sel-sel darah yang terdiri atas sel darah merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit). Selain itu, di dalam plasma darah terdapat keping darah (trombosit). Eritrosit tidak memiliki inti sel. Fungsi utama eritrosit adalah mengikat dan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Trombosit berperan dalam proses pembekuan darah. Eritrosit dan trombosit melakukan fungsi utamanya di dalam pembuluh darah (Muhammad Risal 2011: 1).
Jaringan syaraf merasakan adanya stimulusatau rangsangan dang menghantarkan sinyal dari satu bagian tubuh yang lain. Unit fungsional jaringan syaraf adalah neuron, atau sel saraf, yang secara unik dikhususkan untuk menghantarkan sinyal yang disebut impuls saraf. Dendrit menghantarkan impuls dari ujungnya menuju bagian neuron yang lainnya. Akson menhantarkan impuls menuju neuron lainnya atau menuju efektor, suatu struktur (misalnya sel otot) yang melakukan respon tubuh. Jaringan otot (muscle tissue) terdiri atas sel-sel panjang yang disebut serabut otot yang mampu berkontraksi ketika dirangsang oleh impuls saraf (Campbell 2004: 8).
  
III  METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1  Waktu dan Tempat
            Pratikum kali ini dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 21 Februari 2014 di laboratorium zoology jurusan biologi fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas sriwijaya.
3.2  Alat dan Bahan
            Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain : kertas catatan, mikroskop dan alat-alat tulis. Sedangkan bahan yang diperlukan adalah berbagai macam preparat awetan jaringan dasar yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf.
3.3  Cara Kerja
Membawa mikroskop dengan dua tangan, satu di bawah kaki mikroskop dan yang satu lagi memegang lengan mikroskop. Putar revolver sampai terdengar bunyi klik, agar lensa okuler dengan perbesaran lemah tepat berada di tengah meja benda/dibawah lensa objektif. Pasanglah preparat yang akan dilihat pada meja objek dengan posisi yang mantap. Nyalakan lampu mikroskop dan aturlah sedemikian rupa sehingga jumlah sinar yang masuk semaksimal mungkin. Putarlah knop makromer sehingga teropong terangkat/lensa objektif (kira-kira 5 mm) dari meja benda/objek preparat atau turunkan meja bendanya jika makromernya pada meja benda. Bukalah diafragma sampai maksimum.
Mencondongkan posisi tabung, cukup lakukan dengan memutar engsel penggerak sebagai titik putar. Menegakkan kembali setelah selesai. Mengusahakan agar lensa objektif lemah (4x atau 10x) berada pada satu poros di bawah lensa okuler. Mengatur kedudukan tabung sedemikian rupa sehingga ujung lensa objektif lemah berjarak ± 1 cm dari atas meja benda. Mengatur kedudukan penjepit sediaan dengan rapid an cermat pada posisi tegak agar debu tidak banyak menempel. Membersihkan lensa atau bagian lainnya dengan kain lap yang bersih dari bahan halus (flannel) setiap akan menggunakan dan setelah menggunakan mikroskop (penuntun pratikum biologi umum, 2013).

IV HASIL

Berdasrkan pratikum yang telah dilaksanakan, didapatkan hasil sebagai berikut :
A.    Kelenjar adrenal mencit
Klasifikasi :                           
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Sub Filum        : Vertebrata
Kelas               : Mamalia
Ordo                : Rodentia 
Sub Ordo        : Myoimorphia
Famili              : Muridae
Genus              Mus 
Spesies            Mus musculus 
Keterangan :
1.      Nucleolus
2.      Fibrosa
3.      Membrane
Deskripsi
            Kelenjar ini bertanggung jawab pada pengaturan respon stress pada sintesis kortikosteroid dan katekolamin, termasuk kortisol dan hormone adrenalin. Berdasarkan Wikipedia (2014) Secara anatomi, kelenjar adrenal terletak di dalam tubuh, di sisi anteriosuperior (depan-atas) ginjal. Bagian dalam kelenjar disebut medula mengandung sel kromafin yang merupakan sumber penghasil hormon jenis katekolamin yaitu hormon adrenalin dannorepinefrin, dengan jenjang reaksi yang distimulasi kelenjar hipotalamus.


B.     Penampang melintang hati mencit
Klasifikasi :
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Sub Filum        : Vertebrata
Kelas               : Mamalia
Ordo                : Rodentia 
Sub Ordo        : Myoimorphia
Famili              : Muridae
Genus              Mus 
Spesies            Mus musculus 
Keterangan


1.      Lobus kiri
2.      Selaput hati
3.      Lobus kanan
Deskripsi
Pada pratikum kali ini dapat diketahui struktur jaringan epitel pada penampang melintang hati mencit.Menurut Harris (1943) dan Jasin (1989) Cavia porcellus mempunyai kelenjar-kelenjar pencernaan yaitu hati dan pankreas. Hati merupakan suatu kelenjar yang besar dan berwarna merah kecoklatan yang terbagi atas beberapa lobi. Tiap lobi terdapat duktus hepatikus yang mengeluarkan sekresi ke vesica felea (kantong empedu). Pankreas terletak antara pars ascendens dan pars descendens dari duodenum berwarna merah muda dan bersaluran membentuk duktus pankreatikus, dimana didalamnya terdapat sel yang disebut insulae langerhensi(Island of Langerhans) yang menghasilkan sekresi (hormon) berupa insulin yang langsung masuk ke pembuluh darah.



C.    Ginjal mencit pewarna HE
Klasifikasi :                           

Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Sub Filum        : Vertebrata
Kelas               : Mamalia
Ordo                : Rodentia 
Sub Ordo        : Myoimorphia
Famili              : Muridae
Genus              Mus 
Spesies            Mus musculus
Keterangan :


1.      membran basal
2.      Lumen
3.      Inti sel
Deskripsi
Pada pratikum kali ini dapat diketahui struktur jaringan epitel pada ginjal mencit. Berdasarkan Wikipedia (2014) fungsi ginjal yaitu memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun, mempertahankan suasana keseimbangan cairan, mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh, mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh serta mengeluarkan ureum, kreatini dan amoniak.



D.    Uterus mencit




Klasifikasi :   
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Sub Filum        : Vertebrata
Kelas               : Mamalia
Ordo                : Rodentia 
Sub Ordo        : Myoimorphia
Famili              : Muridae
Genus              Mus 
Spesies            Mus musculus 
Keterangan :


1.      Endometrium
2.      Cairan uterus
3.      Saluran uterus
Deskripsi
Pada pratikum kali ini dapat diketahui struktur jaringan epitel pada Rahim mencit. Berdasarkan Wikipedia (2014) rahim atau uterus adalah organ reproduksi betina yang utama pada kebanyakan mamalia, termasuk manusia. Salah satu ujungnya adalah servik, membuka ke dalam vagina, dan ujung satunya yang lebih luas, yang dianggap badan rahim, disambung di kedua sisi dengan tabung Fallopian.



E.     Usus halus mencit


Klasifikasi :   
 Kingdom        : Animalia
Filum               : Chordata
Sub Filum        : Vertebrata
Kelas               : Mamalia
Ordo                : Rodentia 
Sub Ordo        : Myoimorphia
Famili              : Muridae
Genus              Mus 
Spesies            Mus musculus 
Keterangan :


1.      Membran sel
2.      Lumen
3.      Sartoplasma
4.      Membrane basilis
Deskripsi
Berdasarkan peratikum kali ini didapatkan struktur usus halus yang berbentuk seperti jonojot-jonjot halus dan mempunyai saluran-saluran. Menurut Campbell (2004) hal ini didukung oleh  teori pada buku Campbell yaitu persilangan jalur utama dalam digesti.disinilah kimus dari lambung bercampur dengan getah-getah pencernaan dari pankreas,hati,dan kandung empedu,serta dari sel-sel kelenjar dari dinding usus halus sendiri.hormon-hormon yang dilepaskan oleh lambung dan duodenum mengontrol sekresi-sekresi pencernaan ke dalam kanal alimentaris.


F.     Ginjal  mencit

Klasifikasi :   
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Sub Filum        : Vertebrata
Kelas               : Mamalia
Ordo                : Rodentia 
Sub Ordo        : Myoimorphia
Famili              : Muridae
Genus              Mus 
Spesies            Mus musculus


Keterangan :
1.      membrane basalis
2.      Membran lumen
3.      silia
Deskripsi
Pada pratikum kali ini dapat diketahui struktur jaringan epitel pada ginjal mencit. Berdasarkan Wikipedia (2014) bentuk ginjal seperti biji kacang. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, hal ini karena adanya lobus hepatis dexter yang besar. Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa terdapat cortex renalis di bagian luar yang berwarna cokelat gelap, dan medulla renalis di bagian dalam yang berwarna cokelat lebih terang dibandingkan kortek.


G.    Ren cavio cobaya
Klasifikasi :   
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Sub phylum     : Vertebrata
Class                : Mammalia
Ordo                : Rodentia
Familia            : Cavidae
Genus              : Cavia
Spesies            : Cavia porcellus. 


1.      Lobus kiri
2.      Selaput hati
3.      Lobus kanan
Deskripsi
Pada pratikum kali ini dapat diketahui struktur jaringan epitel pada ginjal marmut. Berdasarkan Wikipedia (2014), ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak di rongga retroperitoneal bagian atas. Bentuknya menyerupai kacang dengan sisi cekungnya menghadap ke medial. Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati.


H.    Vagina mencit
Klasifikasi     
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Sub Filum        : Vertebrata
Kelas               : Mamalia
Ordo                : Rodentia 
Sub Ordo        : Myoimorphia
Famili              : Muridae
Genus              Mus 
Spesies            Mus musculus 
keterangan
1.      Sitoplasma
2.      Sarkoplasma
3.      Membran basalis
4.      Lumen
5.      miofibrin


Deskripsi
Pada pratikum kali ini dapat diketahui struktur jaringan epitel pada vagina mencit. Pada Vagina, terdiri dari 3 lapisan yaitu mukosa, muskularis dan fibrosa. Mukus yang terdapat dalam lumen vagina berasal dari kelenjar leher vagina (Nurhayati, 2004). Vagina merupaka suatu saluran berotot menuju keluar tubuh. Lubang vagina terletak tepat di bawah lubang sistem urinari tempatkeluarnya urine pada perempuan. Lubang vagina dan lubang urinari dikelilingi olehvulva. Vulva merupakan bagian luar sistem reproduksi perempuan.



V  KESIMPULAN

Dari pratikum kali ini dapat di ambil kesimpulan yaitu :
1.      jaringan disusun oleh kumpulan beberapa sel-sel dengan struktur dan fungsi yang sama
2.      jaringan epitel terdiri atas epitel selapis, berlapis semu, dan berlapis.
3.      jaringan epitel berfungsi sebagai pelapis bagian tubuh/organ, baik permukaan dalam maupun permukaan luar.
4.      Setiap jaringan epitel memiliki karakteristik tertentu
5.      Jaringan epitel sangat penting bagi hewan
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A., Reece, Jane B., dan Mitchell, Lawrence G. 2004. Biologi. Edisi kelima. Erlangga, Jakarta. Halaman 7-10
Ipb.2013.Jaringan dasar hewan. http://web.ipb.ac.id
Risal, Muhammad.2014.jaringan dasar hewan. Muhammadrisal.blogspot.com
Wikipedia.2014.jaringan. http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan













Tidak ada komentar:

Posting Komentar