I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Semua
kehidupan ditandai dengan tingkat organisasi yang berhirarki. Sel menempati
tempat khusus dalam hirarki kehidupan karena merupakan tingkat organisasi
terendah yang dapat hidup mandiri sebagai suatu organisme. Protista, misalnya,
memiliki organel terspesialisasi yang melakukan pekerjaan tertentu, sehingga
mereka dapat mencerna makanan, mendeteksi perubahan lingkungan mengekskresikan
hasil buangan, dan bereproduksi, semuanya didalam sebuah sel tunggal.
Protista menggambarkan tingkat
organisasi seluler, tingkat yang paling sederhana yang mungkin dicapai oleh suatu
organisme. Organisme multiseluler, termasuk hewan, memiliki sel-sel khusus yang
mengelompok membentuk jaringan, yang merupakan tingkat struktur dan fungsi yang
lebih tinggi (Campbell 2004: 5).
Hewan atau disebut juga dengan binatang adalah kelompok organisme yang diklasifikasikan dalam kerajaan Animalia atau metazoa, adalah salah satu dari berbagai makhluk hidup di bumi. Sebutan
lainnya adalah fauna dan margasatwa (atau satwa saja). Hewan dalam
pengertian sistematika modern
mencakup hanya kelompok bersel banyak
(multiselular) dan terorganisasi dalam fungsi-fungsi yang berbeda (jaringan),
sehingga kelompok ini disebut juga histozoa. Semua binatang heterotrof, artinya tidak
membuat energi sendiri, tetapi harus mengambil dari lingkungan sekitarnya (Muhammad Risal 2011: 1).
Jaringan tumbuhan relatif lebih
homogen daripada jaringan hewan. Tumbuhan tidak memiliki kemampuan lokomosi
(berpindah)/bergerak secara aktif sebagaimana hewan. Meskipun demikian, banyak
sel-sel baru terbentuk untuk berbagai jaringan sebagai kompensasi banyaknya
sel-sel yang mati, yang menjadi pasif karena berperan sebagai sel-sel penyimpan
cadangan energi (misalnya pada
buah atau umbi) atau metabolit
sekunder, dan untuk mengisi jaringan baru karena tumbuhan selalu
bertambah massanya, khususnya bagi tumbuhan tahunan. Jaringan yang
aktif memperbanyak diri dan tidak memiliki fungsi khusus disebut jaringan
meristematik, sementara jaringan yang telah mantap dengan fungsinya disebut
jaringan tetap/permanen (Anonim 2014: 1).
Jaringan
merupakan kumpulan sel-sel dengan struktur dan fungsi yang sama. Jenis jaringan
yang berbeda memiliki struktur berbeda yang sesuai dengan fungsinya. Suatu
jaringan disatukan oleh suatu matriks ekstraseluler lengket yang melapisi
sel-sel itu atau menenun mereka bersama-sama menjadi suatu anyaman serat.
Sesungguhnya, istilah jaringan (tissue) berasal dari bahasa latin yang berarti
“tenunan”. Pada sebagian besar hewan, kombinasi berbagai jaringan membentuk unit
fungsional yang disebut organ, dan kumpulan organ yang bekerja bersama-sama
akan membentuk system organ (Campbell 2004: 5).
1.2
Tujuan
Praktikum
Mengetahui bentuk dan fungsi dari
jaringan dasar hewan, berupa jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan syaraf,
dan jaringan otot.
II
TINJAUAN PUSTAKA
Sel hewan
memiliki organel yang khas, yaitu adanya sentriol yang berguna pada saat
pembelahan sel. Adanya organel
tersebut menjadi salah satu ciri yang membedakan antara hewan dan tumbuhan. Ciri-ciri
lain dari sel hewan adalah sel hewan tidak memiliki dinding sel, memiliki
vakuola berukuran kecil bahkan tidak ada, tidak memiliki plastida. Seperti pada
tumbuhan, sel-sel hewan yang memiliki struktur dan fungsi yang sama akan
membentuk suatu jaringan. Sebagian besar sel tersusun dari air dan komponen kimia
utama, seperti protein, karbohidrat, lemak, dan asam nukleat. Sel tersusun
dari dua lapis membran fosfolipid yang besifat selektif permeabel, yang berarti
hanya molekul tertentu saja dapat masuk dan keluar sel (Anonim 2014: 1).
Permukaan
bebas pada jaringan epitelium itu terpapar ke udara atau cairan, smentara
sel-sel yang berada dibagian dasar rintangan itu melekat ke suatu membrane
basala (basement membrane), suatu lempengan matriks ekstraseluler yang padat.
(Istilah membrane dalam pengertian ini tidak mengacu pada suatu bilayer
fosfolipid (phospholipid bilayer), seperti pada membrane plasma sebuah sel). Para
ahli biologi sel menemukan bahwa membrane basal memiliki banyak fungsi yang
berbeda, sperti membantu mengorganisasikan peristiwa-peristiwa yang berurutan
dengan metabolisme sel, menyaring buangan dari darah di dalam ginjal, dan
menyediakan jalur perpindahan sel-sel selama perkembangan (Campbell 2004: 5).
Jaringan
epitel dibedakan berdasarkan bentuk dan jumlah lapisan sel penyusunnya, yaitu
(1) epithelium
satu lapis, epithel ini terdiri atas
sel-sel berbentuk pipih, kubus, dan silindris (batang). Epithelium pipih
selapis ditemukan antara lain pada lapisan endotel pembuluh darah. Epithelium
bentuk kubus ditemukan pada kelenjar tyroid dan pembuluh darah. Epithel
berbentuk silindris (batang) ditemukan pada lambung dan usus. (2) Epithelium
berlapis banyak yang dibentuk oleh beberapa lapis sel yang berbentuk pipih,
kuboid, atau silindris. Beberapa lapisan pada epitheliun ini dapat berubah
menjadi sel-sel yang memanjang dan disebut epithelium transisional. Epitel
transisional ditemukan pada kandung kemih (vesica urinaria) (Ipb 2014: 1).
Jaringan ikat mempunyai fungsi
utama untuk mengikat dan menyokong jaringan lain. Berlawanan dengan jaringan
epitelium yang sel-selnya terkemas rapat, jaringan ikat memiliki kumpulan
sel-sel yang jarang, yang tersebar dalam suatu matriks ekstraseluler. Matriks
tersebut umumnya terdiri atas suatu anyaman serat yang tertanam dalam suatu
dasar (fondasi) yang seragam dan berupa cairan, seperti agar, atau padatan. Jaringan
ikat longgar merupakan jaringan
yang tersusun atas serat-serat yang longgar. Jaringan ikat longgar berfungsi
memberi bentuk pada organ-organ dalam, serta menyokong dan menghubungkan
komponen jaringan lain. Terdapat dua macam serabut (fiber) pada jaringan ikat
longgar, yaitu serabut kolagen dan serabut elastin (Campbell
2004: 5).
Jaringan ikat berfungsi mengikat dan mendukung jaringan lainnya.
Sebaliknya dari jaringan epitel, jaringan ikat memiliki kumpulan sel yang tipis
dan renggang. Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan ikat dibagi menjadi
jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat, jaringan lemak, jaringan tulang,
dan jaringan darah. Jaringan Ikat Padat
merupakan Jaringan yang tersusun atas serat-serat yang padat. Komponen
utama jaringan ikat padat adalah serabut kolagen. Serabut kolagen tersebut
bergabung membentuk bundel-bundel yang paralel. Jaringan ini dapat ditemukan
pada tendon yang menghubungkan otot dengan tulang, serta ligamen yang
menghubungkan antartulang melalui sendi (Muhammad Risal 2011: 1).
Jaringan
lemak memiliki susunan menyerupai jaringan ikat longgar yang tersusun atas
sel-sel lemak. Sel-sel lemak yang mengandung lemak tersebut di dalam matriks
jaringan lemak. Setiap sel lemak berisi tetes lemak (fat droplet) yang mengisi
hampir seluruh isi sel. Jaringan lemak dapat ditemukan di bawah kulit, ginjal,
dan jantung. Fungsi jaringan lemak, antara lain sebagai cadangan makanan dan
menjaga hilangnya panas secara berlebihan. Jaringan Tulang Jaringan tulang tersusun atas sel-sel yang
terkumpul dalam matriks. Jaringan tulang dibagi menjadi dua, yaitu jaringan
tulang rawan dan jaringan tulang keras.
Jaringan tulang keras merupakan Jaringan yang tersusun atas sel-sel
osteoblast. Sel-sel osteoblast terletak di dalam lacuna (Campbell 2004: 7).
Jaringan
Darah. Meskipun memiliki fungsi yang
berbeda, darah masuk ke dalam pengelompokan jaringan ikat karena memiliki
matriks ekstraselular. Matriks pada darah tersusun atas plasma darah dan
sel-sel darah. Plasma darah terususun atas air, garam, dan berbagai protein. Di
dalam plasma darah terletak sel-sel darah yang terdiri atas sel darah merah
(eritrosit) dan sel darah putih (leukosit). Selain itu, di dalam plasma darah
terdapat keping darah (trombosit). Eritrosit tidak memiliki inti sel. Fungsi
utama eritrosit adalah mengikat dan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Trombosit berperan dalam proses pembekuan darah. Eritrosit dan trombosit
melakukan fungsi utamanya di dalam pembuluh darah (Muhammad Risal 2011: 1).
Jaringan syaraf merasakan adanya
stimulusatau rangsangan dang menghantarkan sinyal dari satu bagian tubuh yang
lain. Unit fungsional jaringan syaraf adalah neuron, atau sel saraf, yang
secara unik dikhususkan untuk menghantarkan sinyal yang disebut impuls saraf.
Dendrit menghantarkan impuls dari ujungnya menuju bagian neuron yang lainnya.
Akson menhantarkan impuls menuju neuron lainnya atau menuju efektor, suatu
struktur (misalnya sel otot) yang melakukan respon tubuh. Jaringan otot (muscle
tissue) terdiri atas sel-sel panjang yang disebut serabut otot yang mampu
berkontraksi ketika dirangsang oleh impuls saraf (Campbell 2004: 8).
III METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Pratikum kali ini dilaksanakan pada
hari jum’at tanggal 21 Februari 2014 di laboratorium zoology jurusan biologi
fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas sriwijaya.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan pada
praktikum ini antara lain : kertas catatan, mikroskop dan alat-alat tulis.
Sedangkan bahan yang diperlukan adalah berbagai macam preparat awetan jaringan
dasar yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf.
3.3 Cara Kerja
Membawa mikroskop dengan dua tangan,
satu di bawah kaki mikroskop dan yang satu lagi memegang lengan mikroskop.
Putar revolver sampai terdengar bunyi klik, agar lensa okuler dengan perbesaran
lemah tepat berada di tengah meja benda/dibawah lensa objektif. Pasanglah
preparat yang akan dilihat pada meja objek dengan posisi yang mantap. Nyalakan
lampu mikroskop dan aturlah sedemikian rupa sehingga jumlah sinar yang masuk
semaksimal mungkin. Putarlah knop makromer sehingga teropong terangkat/lensa
objektif (kira-kira 5 mm) dari meja benda/objek preparat atau turunkan meja
bendanya jika makromernya pada meja benda. Bukalah diafragma sampai maksimum.
Mencondongkan posisi tabung, cukup
lakukan dengan memutar engsel penggerak sebagai titik putar. Menegakkan kembali
setelah selesai. Mengusahakan agar lensa objektif lemah (4x atau 10x) berada
pada satu poros di bawah lensa okuler. Mengatur kedudukan tabung sedemikian
rupa sehingga ujung lensa objektif lemah berjarak ± 1 cm dari atas meja benda.
Mengatur kedudukan penjepit sediaan dengan rapid an cermat pada posisi tegak
agar debu tidak banyak menempel. Membersihkan lensa atau bagian lainnya dengan
kain lap yang bersih dari bahan halus (flannel) setiap akan menggunakan dan
setelah menggunakan mikroskop (penuntun pratikum biologi umum, 2013).
IV HASIL
Berdasrkan
pratikum yang telah dilaksanakan, didapatkan hasil sebagai berikut :
A.
Kelenjar
adrenal mencit
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub
Filum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Sub
Ordo : Myoimorphia
Famili : Muridae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus
Keterangan :
1. Nucleolus
2. Fibrosa
3. Membrane
Deskripsi
Kelenjar ini bertanggung
jawab pada pengaturan respon stress pada sintesis kortikosteroid dan katekolamin,
termasuk kortisol dan hormone adrenalin.
Berdasarkan Wikipedia (2014) Secara anatomi, kelenjar adrenal terletak di dalam
tubuh, di sisi anteriosuperior (depan-atas) ginjal. Bagian dalam kelenjar disebut medula mengandung sel kromafin yang
merupakan sumber penghasil hormon jenis katekolamin yaitu
hormon adrenalin dannorepinefrin, dengan jenjang reaksi yang distimulasi kelenjar hipotalamus.
B.
Penampang
melintang hati mencit
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub
Filum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Sub
Ordo : Myoimorphia
Famili : Muridae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus
Keterangan
1. Lobus
kiri
2. Selaput
hati
3. Lobus
kanan
Deskripsi
Pada pratikum kali ini dapat diketahui struktur jaringan epitel pada
penampang melintang hati mencit.Menurut
Harris (1943) dan Jasin (1989) Cavia porcellus mempunyai kelenjar-kelenjar pencernaan
yaitu hati dan pankreas. Hati merupakan suatu kelenjar yang besar dan berwarna
merah kecoklatan yang terbagi atas beberapa lobi. Tiap lobi terdapat
duktus hepatikus yang mengeluarkan sekresi ke vesica felea (kantong empedu).
Pankreas terletak antara pars ascendens dan pars descendens dari duodenum
berwarna merah muda dan bersaluran membentuk duktus pankreatikus, dimana
didalamnya terdapat sel yang disebut insulae langerhensi(Island of
Langerhans) yang menghasilkan sekresi (hormon) berupa insulin yang
langsung masuk ke pembuluh darah.
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub Filum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Sub Ordo : Myoimorphia
Famili : Muridae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus
Keterangan :
1. membran
basal
2. Lumen
3. Inti
sel
Deskripsi
Pada pratikum kali ini dapat diketahui struktur jaringan epitel pada
ginjal mencit. Berdasarkan Wikipedia (2014) fungsi ginjal yaitu memegang peranan
penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun, mempertahankan suasana
keseimbangan cairan, mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari
cairan tubuh, mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam
tubuh serta mengeluarkan ureum, kreatini dan amoniak.
D.
Uterus mencit
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub
Filum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Sub
Ordo : Myoimorphia
Famili : Muridae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus
Keterangan :
1. Endometrium
2. Cairan
uterus
3. Saluran
uterus
Deskripsi
Pada pratikum kali ini dapat diketahui
struktur jaringan epitel pada Rahim mencit. Berdasarkan Wikipedia (2014) rahim atau uterus adalah organ reproduksi betina yang utama pada
kebanyakan mamalia,
termasuk manusia.
Salah satu ujungnya adalah servik, membuka ke dalam vagina, dan
ujung satunya yang lebih luas, yang dianggap badan rahim, disambung di kedua
sisi dengan tabung Fallopian.
E.
Usus halus
mencit
Klasifikasi :
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Sub
Filum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Sub
Ordo : Myoimorphia
Famili : Muridae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus
Keterangan :
1. Membran
sel
2. Lumen
3. Sartoplasma
4. Membrane
basilis
Deskripsi
Berdasarkan peratikum
kali ini didapatkan struktur usus halus yang berbentuk seperti jonojot-jonjot
halus dan mempunyai saluran-saluran. Menurut Campbell (2004) hal ini didukung
oleh teori pada buku Campbell yaitu persilangan
jalur utama dalam digesti.disinilah kimus dari lambung bercampur dengan
getah-getah pencernaan dari pankreas,hati,dan kandung empedu,serta dari sel-sel
kelenjar dari dinding usus halus sendiri.hormon-hormon yang dilepaskan oleh
lambung dan duodenum mengontrol sekresi-sekresi pencernaan ke dalam kanal
alimentaris.
F.
Ginjal mencit
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub
Filum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Sub
Ordo : Myoimorphia
Famili : Muridae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus
Keterangan :
1.
membrane basalis
2.
Membran lumen
3.
silia
Deskripsi
Pada pratikum kali ini dapat diketahui struktur jaringan epitel pada
ginjal mencit. Berdasarkan Wikipedia
(2014) bentuk ginjal seperti biji kacang. Ginjal kanan sedikit lebih rendah
dari ginjal kiri, hal ini karena adanya lobus hepatis dexter yang besar. Setiap
ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa terdapat
cortex renalis di bagian luar yang berwarna cokelat gelap, dan medulla renalis
di bagian dalam yang berwarna cokelat lebih terang dibandingkan kortek.
G.
Ren cavio
cobaya
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum
: Chordata
Sub
phylum : Vertebrata
Class
: Mammalia
Ordo
: Rodentia
Familia
: Cavidae
Genus
: Cavia
Spesies
: Cavia porcellus.
1. Lobus
kiri
2. Selaput
hati
3. Lobus
kanan
Deskripsi
Pada pratikum kali ini dapat diketahui struktur
jaringan epitel pada ginjal marmut. Berdasarkan Wikipedia (2014), ginjal adalah
organ ekskresi dalam
vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan
membuangnya bersama dengan air dalam
bentuk urin. Ginjal
adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak di rongga retroperitoneal
bagian atas. Bentuknya menyerupai kacang dengan sisi cekungnya menghadap ke
medial. Kedua ginjal terletak di sekitar
vertebra T12 hingga
L3. Ginjal kanan
biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati.
H.
Vagina mencit
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub
Filum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Sub
Ordo : Myoimorphia
Famili : Muridae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus
keterangan
1. Sitoplasma
2. Sarkoplasma
3. Membran
basalis
4. Lumen
5. miofibrin
Deskripsi
Pada pratikum kali ini dapat diketahui
struktur jaringan epitel pada vagina mencit. Pada Vagina, terdiri dari 3
lapisan yaitu mukosa, muskularis dan fibrosa. Mukus yang terdapat dalam lumen
vagina berasal dari kelenjar leher vagina (Nurhayati, 2004). Vagina merupaka suatu saluran berotot menuju keluar tubuh. Lubang vagina terletak tepat di bawah lubang sistem urinari tempatkeluarnya urine pada perempuan. Lubang vagina dan lubang urinari
dikelilingi olehvulva. Vulva merupakan bagian
luar sistem reproduksi perempuan.
V
KESIMPULAN
Dari pratikum kali ini
dapat di ambil kesimpulan yaitu :
1. jaringan
disusun oleh kumpulan beberapa sel-sel dengan struktur dan fungsi yang sama
2. jaringan
epitel terdiri atas epitel selapis, berlapis semu, dan berlapis.
3. jaringan
epitel berfungsi sebagai pelapis bagian tubuh/organ, baik permukaan dalam
maupun permukaan luar.
4. Setiap
jaringan epitel memiliki karakteristik tertentu
5. Jaringan
epitel sangat penting bagi hewan
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A., Reece, Jane B., dan
Mitchell, Lawrence G. 2004. Biologi. Edisi kelima. Erlangga, Jakarta.
Halaman 7-10
Ipb.2013.Jaringan dasar hewan. http://web.ipb.ac.id
Risal, Muhammad.2014.jaringan dasar
hewan. Muhammadrisal.blogspot.com
Wikipedia.2014.jaringan. http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar