I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Jaringan
(tissue) merupakan kumpulan sel-sel dengan struktur dan fungsi yang sama. Jenis
jaringan yang berbeda memiliki struktur yang berbeda sesuai dengan fungsinya.
Suatu jaringan di disatukan oleh suatu matriks ekstraseluler lengket yang
melapisi sel-sel itu atau menenun mereka bersama-sama menjadi suatu anyaman
serat. Sesungguhnya, istilah jaringan (tissue) berasal dari bahasa latin yang
berarti “tenunan”. Pada sebagian besar hewan, kombinasi berbagai jaringan
membentuk unit fungsional yang disebut organ, dan kumpulan organ yang bekerja
bersama-sama akan membentuk system organ. Sistem otot adalah suatu jalinan
jaringan otot yang kompleks, sangat khusus dan saling berhubungan dengan yang
lainnya (Campbell 2004: 5).
Otot
adalah sebuah jaringan konektif yang tugas utamanya adalah berkontraksi yang
berfungsi untuk menggerakan bagian-bagian tubuh baik yang di sadari maupun yang
tidak. Sekitar 40% berat dari tubuh kita adalah otot. Tubuh manusia memiliki
lebih dari 600 otot rangka. Otot memiliki sel-sel yang tipis dan panjang. Otot
bekerja dengan cara mengubah lemak dan glukosa menjadi gerakan dan energi
panas. Otot rangka melekat pada tulang secara langsung ataupun dengan bantuan
tendon. Otot bekerja berpasangan satu berkontraksi dan lawannya relaksasi
sehingga otot bisa menggerakan berbagai bagian dari tubuh manusia seperti lutut
yang bisa dibengkokan maupun di luruskan (Edy P 2014: 1).
Jaringan
otot merupakan bagian yang penting yang menyusun bererapa organ pada tubuh
hewan. Secara garis besar ada tiga tipe otot, yaitu: otot polos, otot jantung
dan otot skeletal. Gerak
manusia dihasilkan oleh kontraksi otot yang menghasilkan gaya untuk
menggerakkan anggota badan. Pada gerak sadar, sinyal perintah dari pusat sistem
syaraf ditransmisikan melalui syaraf tulang belakang (spinal cord) lalu ke otot
untuk menghasilkan gaya. Otot berfungsi dengan normal jika antara sistem
syaraf, spinal cord, dan otot terhubung secara utuh dan bekerja dengan
baik. Kerusakan pada sistem syaraf yang diakibatkan penyakit yang menyerang
syaraf tulang belakang (spinal cord injury, SCI) akan mengganggu sinyal
perintah mencapai otot (Lailatul Fitri R 2014: 1).
Otot manusia merupakan suatu alat
yang penting untuk menunjang pergerakan atau selama aktifitas. Pergerakan otot
sadar diawali dengan adanya sebuah sinyal dari syaraf motorik (gerak) yang
memerintahkan agar otot ini bergerak sesuai dengan batasan kemampuan geraknya. Apabila kondisi otot tersebut
terganggu, maka pergerakan yang terjadi akibat kontraksi otot tersebut akan berjalan
lambat dan tidak maksimal. Jaringan
otot terdiri atas sel-sel panjang yang disebut serabut otot yang mampu
berkontraksi ketika dirangsang oleh impuls saraf. Tersusun dalam susunan
paralel didalam sitoplasma, serabut otot adalah sejumalah besar mikrofilamen
yang terbuat dari protein kontraktil aktin dan myosin (Edy P
2014: 1).
1.2
Tujuan
Praktikum
Mengetahui bentuk dan fungsi dari
jaringan otot
pada hewan.
II TINJAUAN PUSTAKA
Otot adalah jaringan yang paling banyak terdapat pada sebagian besar
hewan, dan kontraksi otot merupakan bagian besar dari kerja seluler yang
memerlukan energy dalam suatu hewan yang aktif. Otot merupakan alat gerak aktif
karena kemampuannya berkontraksi. Dengan demikian otot memiliki 3 karakter,
yaitu: Kontraksibilitas
yaitu kemampuan otot untuk memendek dan lebih pendek dari ukuran semula, hal
ini teriadi jika otot sedang melakukan kegiatan. Ektensibilitas, yaitu kemampuan otot
untuk memanjang dan lebih panjang dari ukuran semula. Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk
kembali pada ukuran semula (Edy P 2014: 1).
Otot tersusun atas dua macam filamen
dasar, yaitu filament aktin dan filament miosin. Filamen aktin tipis dan
filament miosin tebal. Kedua filamen ini menyusun miofibril. Miofibril menyusun
serabut otot dan serabut otot-serabut otot menyusun satu otot.Dalam tubuh vertebrata, terdapat tiga jenis jaringan
otot, yaitu otot rangka, otot jantung, dan otot polos. Otot rangka yang
dilekatkan ke tulang oleh tendon, bertanggung jawab atas pergerakan tubuh
secara sadar. Otot rangka disebut juga otot lurik karena pengaturan filamennya tumpang tindih (Campbell 2004: 8).
Otot rangka memiliki inti lebih dari
satu ( banyak ) letak inti tidak di tengah-tengah tetapi di bagian tepi dari
serabut otot. Namun ada juga letak serabut yang tidak di bagian tepi pada
beberapa vertebrata. Setiap serabut otot dibatasi oreh selaput jaringan ikat
yang disebut sarkolema, yang tak dijumpai pada sel otot polos. Sarkolema ini
dengan mikroskop biasa sukar dilihat. Karena tipis dan melekat pada serabut
ototnya sendiri. Menurut bennet, sarkolema otot gracilis tikus mempunyai
tebal ± 100 A dan ternyata terdiri dari 2 membran yang masing-masing
membran dipisahkan oleh ruang antar membran ± 20 A (Arsip B
2014: 1).
Otot rangka dapat berkontraksi
dengan cepat dan mempunyai periode istirahat berkali - kali. Otot rangka ini
memiliki kumpulan serabut yang dibungkus oleh fasia super fasialis. Berdasarkan cara melekatnya pada
tulang, tendon dibedakan sebagai berikut ini: Origo merupakan tendon yang melekat
pada tulang yang tidak berubah kedudukannya ketika otot berkontraksi. Insersio merupakan tendon yang melekat
pada tulang yang bergerak ketika otot berkontraksi. Otot yang dilatih terus menerus akan
membesar atau mengalami hipertrofi, Sebaliknya jika otot tidak digunakan (tidak
ada aktivitas) akan menjadi
kisut atau mengalami atrofi. Kebanyakan otot rangka (jumlah dalam manusia Å 600) menyambungkan tulang ke tulang (Kawet Lavenia 2014: 1).
kisut atau mengalami atrofi. Kebanyakan otot rangka (jumlah dalam manusia Å 600) menyambungkan tulang ke tulang (Kawet Lavenia 2014: 1).
Otot jantung membentuk dinding
kontraktil jantung. Otot ini tampak lurik sperti otot rangka, akan tetapi sel
otot jantung bercabang, dan ujung sel-sel tersebut dihubungkan dengan cakram
interkalar, yang merelai sinyal dari satu sel ke sel lain dalam waktu satu
denyutan jantung. Otot ini hanya terdapat pada organ jantung. Otot ini memiliki kesamaan dengan
otot polos dalam hal cara kerjanya yakni involuntary (tidak disadari) (Campbell
2004: 9).
Antagonis juga adalah kerja otot yang kontraksinya
menimbulkan efek gerak berlawanan, Jika otot pertama berkontraksi dan
yang kedua berelaksasi, akan menyebabkan tulang tertarik atau terangkat. Contohnya adalah: Ekstensor( meluruskan) dan fleksor
(membengkokkan), Abduktor (menjauhi badan) dan adductor (mendekati badan), Depresor (ke bawah) dan adduktor (
ke atas), Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup). Sinergis juga adalah otot-otot yang
kontraksinya menimbulkan gerak searah. Contohnya pronator teres dan pronator
kuadratus (Otot yang menyebabkan telapak tngan menengadah atau menelungkup). Otot sinergis adalah dua otot atau
lebih yang bekerja bersama – sama dengan tujuan yang sama (Kawet Lavenia
2014: 1).
Otot
merupakan sebuah jaringan konektif dalam tubuh yang tugas utamanya
berkontraksi. Kontraksi otot digunakan untuk memindahkan bagian-bagian tubuh
dan substansi dalam tubuh.Hampir semua gerakan oleh tubuh makhluk vertebrata
hasil dari otot yang berkontraksi. Otot memberi dukungan kepada tubuh dan
membantu mempertahankan postur tubuh melawan gaya gravitasi. Bahkan ketika
tubuh memerlukan istirahat serat-serat otot yang berkontraksi untuk
mempertahankan otot. Otot memendek jika sedang
berkontraksi dan memanjang jika berelaksasi (Campbell
2004: 9).
Komponen-komponen
sel-sel otot seperti hal-hal yang lain, tetapi memiliki istilah khusus, membran
sel disebut sarkolema, sitoplasma disebut sarkoplasma, retikulum endoplasma
disebut retikulum sarkoplasma, dan mitokondria disebut sarkosoma. Ada tiga
macam otot digolongkan berdasarkan struktur dan fungsi, yaitu otot rangka, otot
jantung yang terdapat di jantung (cardiac muscle), dan otot polos yang terdapat
di usus (smooth muscle) (Kawet
Lavenia 2014: 1).
III METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan
Tempat
Pratikum
kali ini dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 28 Februari 2014 di laboratorium zoology
jurusan biologi fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas
sriwijaya.
3.2 Alat dan
Bahan
Adapun
alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain : kertas catatan, mikroskop
dan alat-alat tulis. Sedangkan bahan yang diperlukan adalah berbagai macam
preparat awetan jaringan dasar yaitu jaringan otot.
3.3 Cara Kerja
Membawa
mikroskop dengan dua tangan, satu di bawah kaki mikroskop dan yang satu lagi
memegang lengan mikroskop. Putar revolver sampai terdengar bunyi klik, agar
lensa okuler dengan perbesaran lemah tepat berada di tengah meja benda/dibawah
lensa objektif. Pasanglah preparat yang akan dilihat pada meja objek dengan
posisi yang mantap. Nyalakan lampu mikroskop dan aturlah sedemikian rupa
sehingga jumlah sinar yang masuk semaksimal mungkin. Putarlah knop makromer
sehingga teropong terangkat/lensa objektif (kira-kira 5 mm) dari meja
benda/objek preparat atau turunkan meja bendanya jika makromernya pada meja
benda. Bukalah diafragma sampai maksimum. Mencondongkan posisi tabung, cukup
lakukan dengan memutar engsel penggerak sebagai titik putar. Menegakkan kembali
setelah selesai. Mengusahakan agar lensa objektif lemah (4x atau 10x) berada
pada satu poros di bawah lensa okuler. Mengatur kedudukan tabung sedemikian
rupa sehingga ujung lensa objektif lemah berjarak ± 1 cm dari atas meja benda.
Mengatur kedudukan penjepit sediaan dengan rapid an cermat pada posisi tegak agar
debu tidak banyak menempel. Membersihkan lensa atau bagian lainnya dengan kain
lap yang bersih dari bahan halus (flannel) setiap akan menggunakan dan setelah
menggunakan mikroskop. (penuntun pratikum biologi umum, 2013)
IV HASIL
Berdasrkan
pratikum yang telah dilaksanakan, didapatkan hasil sebagai berikut :
a.
otot
lingua rattus rattus
Kingdom : Animalia
filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Genus : Rattus
Spesies : Rattus rattus
Keterangan :
1 . Serabut otot
2 . Miofibril
3. nukleus
Deskripsi :
Berdasarkan pratikum dapt diketahui bahwa otot lidah
adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut. Berdasarkan
Wikipedia (2014) lidah berfungsi dalam membantu membantu pencernaan makanan
dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap.
b. otot kardiak rattus rattus
Kingdom : Animalia
filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Genus : Rattus
Spesies : Rattusrattus
Keterangan :
1 . Searabut otot
2 . Cakram berinterkalar
3. Nukleus
Deskripsi :
Pada pratikum dapat dilihat bahwa otot jantung atau kardiak
memiliki percabangan pada struktur nya. Berdasarkan pendapat Jayanti (2007) otot
jantung (cardiac muscle) membentuk dinding kontraktil jantung. Otot ini tampak
lurik seperti otot rangka, hanya saja otot jantung bercabang, dan ujung sel-sel
tersebut dihubungkan dengan cakram berinterkalar, yang merelai sinyal dari satu
sel ke sel lain dalam waktu satu denyutan jantung.
c. vesica urinaria rattus rattus
Kingdom : Animalia
filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Genus : Rattus
Spesies : Rattusrattus
Keterangan :
1 . Muscular
2 . Mukosa
3. Lumen
Deskripsi :
Pada vesica urinaria terdapat
jaringan otot m.detrusor (otot spiral,
longitudinal, sirkular). Berdasarkan Wikipedia (2014) Sistem urinaria
berfungsi untuk membuang zat-zat yang sudah tdk diperlukan (zat sisa) ataupun
zat-zat yang mmbahayakan tubuh dalam bentuk larutan. Sistem urinaria trdiri
atas dua buah ginjal sbgai komponen utama dalam hal pembuangan zat sisa. Ureter
sebagai saluran urine menuju vesika urinaria. Kandung kemih (vesika urinaria)
sebagai kantung penyimpanan sementara urine dari ureter. serta Uretra merupakan
bagian akhir dari saluran urine.
V KESIMPULAN
Dari pratikum yang telah dilaksanakan, maka didapatkan
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Sel
otot polos memiliki bentuk sederhana, tidak memiliki garis-garis pada selnya,
inti berbentuk bulat ditengah sel dan ujungnya meruncing, sel ini bekerja
diluar kehendak kita.
2. Sel
otot lurik memiliki garis terang dan garis gelap yang berselang-selang yang
membentuk suatu pola lurik pada selnya, sel berbentuk serabut memanjang dan
bercabang, inti sel dipinggir dan bekerja sesuai kehendak tubuh.
3. Sel
otot jantung memiliki bentuk yang mirip dengan sel otot lurik tetapi tidak
membentuk percabangan dan inti sel berada ditengah, otot ini bekerja diluar
kehendak tubuh.
4. Sel
otot jantung terletak di pusat jantung sedankan sel otot lurik melekat pada
rangka tubuh.
5. Contoh
kelainan dan penyakit pada otot antara lain kram, tetani, hipertrofi, atrofi,
dan distrofi otot.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil
A., Reece, Jane B., dan Mitchell, Lawrence G. 2004. Biologi. Edisi
kelima. Erlangga, Jakarta.
Halaman 9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar