Powered By Blogger

Rabu, 14 Mei 2014

laporan jaringan otot hewan



I  PENDAHULUAN

1.1                   Latar Belakang
Jaringan (tissue) merupakan kumpulan sel-sel dengan struktur dan fungsi yang sama. Jenis jaringan yang berbeda memiliki struktur yang berbeda sesuai dengan fungsinya. Suatu jaringan di disatukan oleh suatu matriks ekstraseluler lengket yang melapisi sel-sel itu atau menenun mereka bersama-sama menjadi suatu anyaman serat. Sesungguhnya, istilah jaringan (tissue) berasal dari bahasa latin yang berarti “tenunan”. Pada sebagian besar hewan, kombinasi berbagai jaringan membentuk unit fungsional yang disebut organ, dan kumpulan organ yang bekerja bersama-sama akan membentuk system organ. Sistem otot adalah suatu jalinan jaringan otot yang kompleks, sangat khusus dan saling berhubungan dengan yang lainnya (Campbell 2004: 5).
Otot adalah sebuah jaringan konektif yang tugas utamanya adalah berkontraksi yang berfungsi untuk menggerakan bagian-bagian tubuh baik yang di sadari maupun yang tidak. Sekitar 40% berat dari tubuh kita adalah otot. Tubuh manusia memiliki lebih dari 600 otot rangka. Otot memiliki sel-sel yang tipis dan panjang. Otot bekerja dengan cara mengubah lemak dan glukosa menjadi gerakan dan energi panas. Otot rangka melekat pada tulang secara langsung ataupun dengan bantuan tendon. Otot bekerja berpasangan satu berkontraksi dan lawannya relaksasi sehingga otot bisa menggerakan berbagai bagian dari tubuh manusia seperti lutut yang bisa dibengkokan maupun di luruskan (Edy P 2014: 1).
Jaringan otot merupakan bagian yang penting yang menyusun bererapa organ pada tubuh hewan. Secara garis besar ada tiga tipe otot, yaitu: otot polos, otot jantung dan otot skeletal. Gerak manusia dihasilkan oleh kontraksi otot yang menghasilkan gaya untuk menggerakkan anggota badan. Pada gerak sadar, sinyal perintah dari pusat sistem syaraf ditransmisikan melalui syaraf tulang belakang (spinal cord) lalu ke otot untuk menghasilkan gaya. Otot berfungsi dengan normal jika antara sistem syaraf, spinal cord, dan otot terhubung secara utuh dan bekerja dengan baik. Kerusakan pada sistem syaraf yang diakibatkan penyakit yang menyerang syaraf tulang belakang (spinal cord injury, SCI) akan mengganggu sinyal perintah mencapai otot (Lailatul Fitri R 2014: 1).
Otot manusia merupakan suatu alat yang penting untuk menunjang pergerakan atau selama aktifitas. Pergerakan otot sadar diawali dengan adanya sebuah sinyal dari syaraf motorik (gerak) yang memerintahkan agar otot ini bergerak sesuai dengan batasan kemampuan geraknya. Apabila kondisi otot tersebut terganggu, maka pergerakan yang terjadi akibat kontraksi otot tersebut akan berjalan lambat dan tidak maksimal. Jaringan otot terdiri atas sel-sel panjang yang disebut serabut otot yang mampu berkontraksi ketika dirangsang oleh impuls saraf. Tersusun dalam susunan paralel didalam sitoplasma, serabut otot adalah sejumalah besar mikrofilamen yang terbuat dari protein kontraktil aktin dan myosin (Edy P 2014: 1).
1.2                   Tujuan Praktikum
Mengetahui bentuk dan fungsi dari jaringan otot pada hewan.

II  TINJAUAN PUSTAKA


Otot adalah jaringan yang paling banyak terdapat pada sebagian besar hewan, dan kontraksi otot merupakan bagian besar dari kerja seluler yang memerlukan energy dalam suatu hewan yang aktif. Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuannya berkontraksi. Dengan demikian otot memiliki 3 karakter, yaitu: Kontraksibilitas yaitu kemampuan otot untuk memendek dan lebih pendek dari ukuran semula, hal ini teriadi jika otot sedang melakukan kegiatan. Ektensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang dan lebih panjang dari ukuran semula. Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula (Edy P 2014: 1).
Otot tersusun atas dua macam filamen dasar, yaitu filament aktin dan filament miosin. Filamen aktin tipis dan filament miosin tebal. Kedua filamen ini menyusun miofibril. Miofibril menyusun serabut otot dan serabut otot-serabut otot menyusun satu otot.Dalam tubuh vertebrata, terdapat tiga jenis jaringan otot, yaitu otot rangka, otot jantung, dan otot polos. Otot rangka yang dilekatkan ke tulang oleh tendon, bertanggung jawab atas pergerakan tubuh secara sadar. Otot rangka disebut juga otot lurik  karena pengaturan filamennya tumpang tindih     (Campbell 2004: 8).
Otot rangka memiliki inti lebih dari satu ( banyak ) letak inti tidak di tengah-tengah tetapi di bagian tepi dari serabut otot. Namun ada juga letak serabut yang tidak di bagian tepi pada beberapa vertebrata. Setiap serabut otot dibatasi oreh selaput jaringan ikat yang disebut sarkolema, yang tak dijumpai pada sel otot polos. Sarkolema ini dengan mikroskop biasa sukar dilihat. Karena tipis dan melekat pada serabut ototnya sendiri. Menurut bennet, sarkolema otot gracilis tikus mempunyai tebal ± 100 A dan ternyata terdiri dari 2 membran yang masing-masing membran dipisahkan oleh ruang antar membran ± 20 A (Arsip B 2014: 1).
Otot rangka dapat berkontraksi dengan cepat dan mempunyai periode istirahat berkali - kali. Otot rangka ini memiliki kumpulan serabut yang dibungkus oleh fasia super fasialis. Berdasarkan cara melekatnya pada tulang, tendon dibedakan sebagai berikut ini: Origo merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak berubah kedudukannya ketika otot berkontraksi. Insersio merupakan tendon yang melekat pada tulang yang bergerak ketika otot berkontraksi. Otot yang dilatih terus menerus akan membesar atau mengalami hipertrofi, Sebaliknya jika otot tidak digunakan (tidak ada aktivitas) akan menjadi
kisut atau mengalami atrofi.
Kebanyakan otot rangka (jumlah dalam manusia Å 600) menyambungkan tulang ke tulang (Kawet Lavenia 2014: 1).
Otot jantung membentuk dinding kontraktil jantung. Otot ini tampak lurik sperti otot rangka, akan tetapi sel otot jantung bercabang, dan ujung sel-sel tersebut dihubungkan dengan cakram interkalar, yang merelai sinyal dari satu sel ke sel lain dalam waktu satu denyutan jantung. Otot ini hanya terdapat pada organ jantung. Otot ini memiliki kesamaan dengan otot polos dalam hal cara kerjanya yakni involuntary (tidak disadari) (Campbell 2004: 9).
Antagonis juga adalah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak berlawanan, Jika otot pertama berkontraksi dan yang kedua berelaksasi, akan menyebabkan tulang tertarik atau terangkat. Contohnya adalah: Ekstensor( meluruskan) dan fleksor (membengkokkan), Abduktor (menjauhi badan) dan adductor (mendekati badan), Depresor (ke bawah) dan adduktor ( ke atas), Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup). Sinergis juga adalah otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah. Contohnya pronator teres dan pronator kuadratus (Otot yang menyebabkan telapak tngan menengadah atau menelungkup). Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja bersama – sama dengan tujuan yang sama (Kawet Lavenia 2014: 1).
Otot merupakan sebuah jaringan konektif dalam tubuh yang tugas utamanya berkontraksi. Kontraksi otot digunakan untuk memindahkan bagian-bagian tubuh dan substansi dalam tubuh.Hampir semua gerakan oleh tubuh makhluk vertebrata hasil dari otot yang berkontraksi. Otot memberi dukungan kepada tubuh dan membantu mempertahankan postur tubuh melawan gaya gravitasi. Bahkan ketika tubuh memerlukan istirahat serat-serat otot yang berkontraksi untuk mempertahankan otot. Otot memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika berelaksasi (Campbell 2004: 9).
Komponen-komponen sel-sel otot seperti hal-hal yang lain, tetapi memiliki istilah khusus, membran sel disebut sarkolema, sitoplasma disebut sarkoplasma, retikulum endoplasma disebut retikulum sarkoplasma, dan mitokondria disebut sarkosoma. Ada tiga macam otot digolongkan berdasarkan struktur dan fungsi, yaitu otot rangka, otot jantung yang terdapat di jantung (cardiac muscle), dan otot polos yang terdapat di usus (smooth muscle) (Kawet Lavenia 2014: 1).

III  METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1  Waktu dan Tempat
Pratikum kali ini dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 28 Februari 2014 di laboratorium zoology jurusan biologi fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas sriwijaya.
3.2  Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain : kertas catatan, mikroskop dan alat-alat tulis. Sedangkan bahan yang diperlukan adalah berbagai macam preparat awetan jaringan dasar yaitu jaringan otot.
3.3 Cara Kerja
Membawa mikroskop dengan dua tangan, satu di bawah kaki mikroskop dan yang satu lagi memegang lengan mikroskop. Putar revolver sampai terdengar bunyi klik, agar lensa okuler dengan perbesaran lemah tepat berada di tengah meja benda/dibawah lensa objektif. Pasanglah preparat yang akan dilihat pada meja objek dengan posisi yang mantap. Nyalakan lampu mikroskop dan aturlah sedemikian rupa sehingga jumlah sinar yang masuk semaksimal mungkin. Putarlah knop makromer sehingga teropong terangkat/lensa objektif (kira-kira 5 mm) dari meja benda/objek preparat atau turunkan meja bendanya jika makromernya pada meja benda. Bukalah diafragma sampai maksimum. Mencondongkan posisi tabung, cukup lakukan dengan memutar engsel penggerak sebagai titik putar. Menegakkan kembali setelah selesai. Mengusahakan agar lensa objektif lemah (4x atau 10x) berada pada satu poros di bawah lensa okuler. Mengatur kedudukan tabung sedemikian rupa sehingga ujung lensa objektif lemah berjarak ± 1 cm dari atas meja benda. Mengatur kedudukan penjepit sediaan dengan rapid an cermat pada posisi tegak agar debu tidak banyak menempel. Membersihkan lensa atau bagian lainnya dengan kain lap yang bersih dari bahan halus (flannel) setiap akan menggunakan dan setelah menggunakan mikroskop. (penuntun pratikum biologi umum, 2013)  

IV HASIL

Berdasrkan pratikum yang telah dilaksanakan, didapatkan hasil sebagai berikut :
a.      otot lingua rattus rattus
      


  Kingdom         : Animalia 
filum                : Chordata 
Kelas               : Mammalia 
Ordo                : Rodentia 
Famili              : Muridae 
Genus              : Rattus 

Spesies            : Rattus rattus

Keterangan :
1 . Serabut otot
2 . Miofibril
3.  nukleus
Deskripsi         :
Berdasarkan pratikum dapt diketahui bahwa otot lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut.  Berdasarkan Wikipedia (2014) lidah berfungsi dalam membantu membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap.
b.      otot kardiak rattus rattus

Kingdom         : Animalia
filum                : Chordata
Kelas               : Mammalia
Ordo                : Rodentia
Famili              : Muridae
Genus              : Rattus
Spesies            : Rattusrattus

Keterangan :
1 . Searabut otot
2 . Cakram berinterkalar
3.  Nukleus
Deskripsi         :
Pada pratikum dapat dilihat bahwa otot jantung atau kardiak memiliki percabangan pada struktur nya. Berdasarkan pendapat Jayanti (2007) otot jantung (cardiac muscle) membentuk dinding kontraktil jantung. Otot ini tampak lurik seperti otot rangka, hanya saja otot jantung bercabang, dan ujung sel-sel tersebut dihubungkan dengan cakram berinterkalar, yang merelai sinyal dari satu sel ke sel lain dalam waktu satu denyutan jantung.


c.       vesica urinaria rattus rattus
    
     Kingdom         : Animalia 
filum                : Chordata 
Kelas               : Mammalia 
Ordo                : Rodentia 
Famili              : Muridae 
Genus              : Rattus 
Spesies            : Rattusrattus

Keterangan :
1 . Muscular
2 . Mukosa
3.  Lumen
Deskripsi         :
Pada vesica urinaria terdapat jaringan otot m.detrusor (otot spiral, longitudinal, sirkular). Berdasarkan Wikipedia (2014) Sistem urinaria berfungsi untuk membuang zat-zat yang sudah tdk diperlukan (zat sisa) ataupun zat-zat yang mmbahayakan tubuh dalam bentuk larutan. Sistem urinaria trdiri atas dua buah ginjal sbgai komponen utama dalam hal pembuangan zat sisa. Ureter sebagai saluran urine menuju vesika urinaria. Kandung kemih (vesika urinaria) sebagai kantung penyimpanan sementara urine dari ureter. serta Uretra merupakan bagian akhir dari saluran urine.

V  KESIMPULAN


Dari pratikum yang telah dilaksanakan, maka didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.     Sel  otot polos memiliki bentuk sederhana, tidak memiliki garis-garis pada selnya, inti berbentuk bulat ditengah sel dan ujungnya meruncing, sel ini bekerja diluar kehendak kita.
2.     Sel otot lurik memiliki garis terang dan garis gelap yang berselang-selang yang membentuk suatu pola lurik pada selnya, sel berbentuk serabut memanjang dan bercabang, inti sel dipinggir dan bekerja sesuai kehendak tubuh.
3.     Sel otot jantung memiliki bentuk yang mirip dengan sel otot lurik tetapi tidak membentuk percabangan dan inti sel berada ditengah, otot ini bekerja diluar kehendak tubuh.
4.     Sel otot jantung terletak di pusat jantung sedankan sel otot lurik melekat pada rangka tubuh.
5.     Contoh kelainan dan penyakit pada otot antara lain kram, tetani, hipertrofi, atrofi, dan distrofi otot.
 




DAFTAR PUSTAKA
Biologi, Arsip.2014.mengenal jaringan otot. http://arsip-mu.blogspot.com 
Campbell, Neil A., Reece, Jane B., dan Mitchell, Lawrence G. 2004. Biologi. Edisi kelima. Erlangga, Jakarta. Halaman 9
Fitri, Lailatul R.2014.jaringan otot. http://slideshare.net
Lavenia, Kawet.2014.jaringan otot.http://kawetlavenia.blogspot.com
Permadi, E.2014.anatomi fisiologi.http://edypermadi.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar